Jika dilihat dari umpasanya berarti Umpasa ini berfungsi sebagai nasehat, hanya saja acara dan tempat penyampayannya beragam seperti perkawinan, pemakaman, rumah baru, dan acara adat lainya. Dapat dirumuskan lagi bahwa umpasa ini sering diucapkan pada acara adat. Tapi masuknya agama kristen ke daerah batak umpasa ini juga sering dipakai saat kebaktian untuk memberi berkat(pasu-pasu) kepada jemat Gereja.
Ferdinan De J Saragih, Penyair, Cerpenis, Pemerhati Budaya, Bahasa dan Lingkungan. Lahir di Desa Sigodang, Sumut, 04 Desember 1988
Penuturan umpasa pada konteks sekarang sangat berbeda. Jika digali lagi ketika saat kerajaan-kerajaan yang berkuasa di Simalungun, semua masyarakat khususnya orang-tua mengetahui banyak umpasa. Raja-raja yang berkuasa juga sangat suka berumpasa, sehingga tak jarang antar kerajaan sering diadakan perlombaan berumpasa.Dalam konteks penuturan Umpasa pada jaman kerajaan sangat beragam, sehingga masyarakat simalungun waktu dulu jarang sekali ditemukan orang yang tidak tau ber Umpasa. Namun pada masa sekarang ini umpasa sudah banyak ditinggalkan oleh masyarakat Simalungun itu sendiri, sehingga hanya pemuka adat sajalah yang bisa dikatakan dapat berumpasa
Ferdinan De J Saragih, Penyair, Cerpenis, Pemerhati Budaya, Bahasa dan Lingkungan. Lahir di Desa Sigodang, Sumut, 04 Desember 1988
Umpasa merupakan salah satu karya sastra daerah, yang telah memperkaya sastra Nusantara, yang tidak dapat diabaikan begitu saja.Berdasarkan hal-hal tersebut, penulis menyarankan, supaya para ahli, lebih-lebih putra daerah supaya mengadakan kodifikasi dan penyelidikan terhadap sastra daerah. Karna masih banyak karya sastra daerah yang mungkin belum pernah dijamah oleh para ahli dan di ketahui oleh masyarakat luas, sehingga terabaikan dan lupa tanpa pernah mengetahui sebelumnya. Penulis berharap juga kepada pemerintah daerah untuk berkenan memberikan bantuan kepada penyelidik yang bertugas dan mengorbankan waktu dan tenaganya, untuk mengorek mutiara-mutiara yang telah berkarat dan telah lama tertimbun. Mudah-mudahan saran saran tersebut mendapat perhatian dari yang bersangkutan.
Ferdinan De J Saragih, Penyair, Cerpenis, Pemerhati Budaya, Bahasa dan Lingkungan. Lahir di Desa Sigodang, Sumut, 04 Desember 1988
Pengklasifikasian umpasa sangat beragam, tergantung pada pencipta umpasa itu sendiri, untuk apa umpasa itu digunakan. Disini penulis memaparkan sebagian saja yang merupakan pokok-pokok yang spesifik tentang pengklasifikasian umpasa.a. Umpasa Dakdanak (Anak-anak) Contoh: Bona-bonani sanggar Asok idege-dege Anak boru marlajar Asok ielek-elek Artinya: Pagkal batang pimping Pelan dipijak-pijak Gadis yang baru belajar Pelan dibujuk-bujuk
b. Umpasa Namaposo (anak muda) Contoh: Songkit-songkit simbandar Simbandar simbanua Sonin poltikni padan Sompong use mahua Artinya: Songkit-songkit simbandar Simbandar simbanua Begitu eratnya janji Sempat juga terpisah
c. Umpasa nasib atau dagang Contoh: Sada sikortas kajang Dua sikortas lipat Sadokah ahu marlajang Sada pelang mardingat Artinya: Sehelai kertas kajang Dua kertas lipat Selama aku merantau Tak seorangpun yang mengingat
d. Umpasa perkenalan Contoh: Ulang songonin lajamu Marbalos pinta-pinta Ulang songonin hatamu Marbotou dope hita Artinya: Jangan begitulengkuasmu Berbalas segala pinta Jangan begitu bicaramu Kita masih bersaudara
e. Umpasa percintaan Contoh: Bueipe lintah dor-dor Isampalan nangga bosi Bueipe nahutonggor Sada ham hupandolosi Artinya: Banyak lintah berkeliaran Dikubangan kerbau nangga bosi Banyakpun orang kulihat Hanya tuan yang kucinta
f. Umpasa percerayan Contoh: Ningku pe lang arirung Anggolang arirang lantei Ningku pelang sirang Anggolang marsirang matei Artinya: Kukatakanpun tidak seludang Kalau tidak seludang lantai Kukatakanpun bukan bercerai Kalau tidak bercerai mati
g. Umpasa sedih-hati Contoh: Rotapma tali piol Ganti tali husapi Rotapma nian sihol Lang be tarulaki Artinya: Putuslah tali piol Ganti tali kecapi Rindu sudah mendalam Tak dapat diulangi lagi
h. Umpasa jenaka Contoh: Jengesni bintang si Bilangsi gombur-gombur Jengesni botou ai Bilangsi sitangko jomur Artinya: Cantiknya bintang itu Sayang kabur-kabur Cantiknya saudari itu Sayang pencuri jemuran
i. Umpasa nasehat Contoh: Langdong hondoran gumba Timbaho sihondoran Lang adong tonggoran rupa Parlho sitonggoran Artinya: jangan dipagar gumba tembakau yang dipagar jangn memandang rupa budi baiklah yang dipandang
j. Umpasa Namatua (Orang tua) Contoh: Uratni pese purba Dulang ranting-rantingan Sayur nasiam matua Ulang magin-maginan Artinya: Urat lengkuas purba Jarak-beranting-ranting Lanjutlah usia tuan-tuan Jangan sakit-sakit
k. Umpasa sukacita Contoh: sinrabi lobe runjei Erap sihala bolon Sintabi bani umbei Hear naso tarhorom Artinya: Ditebas dahulu runjei Berserak kincung besar Permisi kepada yang terhormat Karna gembira tak tertahan
l. Umpasa dukacita Contoh: Sada manukku mirah Padua manukku labu Sanggapni namarinang Mardilo mangan hujabu Artinya: Seekor ayam merah Yang kedua ayam kelabu Nasib baik yang beribu Ada yang memanggil makan kerumah
m. Umpasa adat Contoh: Sarindang pe sorondung Hotang pajalin-jalin Sainang pe saopung Marga palain-lain
Rujukan Tarigan, Hendry Guntur. 1980. Perbandingan umpasa simalungun dengan pantun melayu.Jakarta: proyek penerbitan buku sastra Indonesia dan Daerah ---------: “sumbangan bahasa simalungun terhadap bahasa Inonesia chusus dalam bidang morpologi”, thesis sardjana pendidikan FKIP. –Bandung, 1962.
Pada umumnya umpasa Simalungun bersajak abab. Contoh 1 Ulang sonin lajamu a Marbalos pinta-pinta b Ulang sonin hatamu a Marboto dope hita b Contoh 2 Bueipe lintah dordor a Isampalan huggabosi b Bueipe nuhu tonggor a Sada ham hupandolosi b Selain bersajak abab, ada juga yang bersajak aaaa Contohnya Soni hinagergermu a Piga bulung honasmu a Soni hinajengesmu a Piga tuhor omasmu a
Dari keseluruhan sajak-sajak yang ada, dapat disimpulkan bahwa terdapat 75% yang bersajak abab dan 15% yang bersajak aaaa.
Ferdinan De J Saragih, Penyair, Cerpenis, Pemerhati Budaya, Bahasa dan Lingkungan. Lahir di Desa Sigodang, Sumut, 04 Desember 1988
Rujukan Tarigan, Hendry Guntur. 1980. Perbandingan umpasa simalungun dengan pantun melayu.Jakarta: proyek penerbitan buku sastra Indonesia dan Daerah
Proses penciptaaan pada umpasa bersifat kreatif. Sifat kreatif ini diturunkan secara turun temurun dari nenek moyang ke generasi-generasi berikutnya. Maksudnya penciptaan dilakukan oleh masyarakat, baik dengan belajar, sistim pewarisan tunggal, atau tradisi lisan dari mulut kemulut, dari masyarakat Simalungun itu sendiri. Setelah penulis meneliti berbagai Umpasa, pada bagian sampiran kata-kata yang digunakan kebanyakan bersifat mana suka, sehingga jika seorang peneliti menerjemahkanya kedalam bahasa indonesia, makna sampiran tersebut tidak akan pernah bisa utuh, atau dengan kata lain tidak memiliki arti yang berhubungan erat dengan makna. Tapi jika dilihat dari isinya umpasa ini jelas erat hubunganya dengan makna, karna dapat diartikan secara analisis makna dalam semantik. Jika dilihat secara sepintas sampiran dan isi tidak ada hubungan, tetapi kalau dirasakan antara kedua-duanya ada perhubungan. Perhubungan yang terdapat didalamnya suatu perhubungan gaib, suatu perhubungan batin. Seandainya tidak ada tidak perlu diperlukan sampiran didalam Umpasa. Lagipula dengan mengucapkan sampiran saja, orang lain sudah mengerti akan maksudnya. Pada Umpasa lama, pengarang bersifat anonim juga kolektif, namun pada Umpasa modern pengarang telah membubuhkan namanya dan bersifat individu. Dengan perkataan lain: antara sampiran dan isi ada hubungan, walaupun perhubungan itu tidak jelas kelihatan, hanya dapat dirasakan dengan perasaan, inilah salah satu sebap maka Umpasa itu susah diterjemhkan
Ferdinan De J Saragih, Penyair, Cerpenis, Pemerhati Budaya, Bahasa dan Lingkungan. Lahir di Desa Sigodang, Sumut, 04 Desember 1988
Umpasa adalah karya sastra Simalungun, yang kebanyakan tidak diketahui penulisnya. Bentuk umpasa ini berupa Puisi, hanya saja jumlah barisnya harus genap, antara empat sampai enambelas, boleh juga lebih. Ciri-ciri umpasa itu adalah 1. Pada umumnya terdiri dari empat baris, kalaupun ada yang lebih jumlahnya harus genap. 2. Pada umumnya setiap baris terdiri dari tiga kata dan tujuh suku kata 3. Kebanyakan bersajak abab 4. Setiap umpasa terdiri dari isi dan sampiran 5. Kebanyakan pengarangnya anonim Menurut isi atau sifatnya umpas itu dapat dibagi atas 1. Umpasa anak-anak a. Umpasa suka-cita b. Umpasa duka-cita
2. Umpasa orang muda a. Umpasa nasib atau dagang b. Umpasa muda-mudi c. Umpasa jenaka
3. Umpasa orang tua a. Umpasa nasihat b. Umpasa adat c. Umpasa agama d. Jika dibandingkan dengan pantun melayu, umpasa memiliki persamaan, baik dalam bentuk isi maupun sifat. Perbedaan yang jelas yaitu pada jumlah baris, jumlah kata dan jumlah suku kata pada setiap baris. Pantun dalam sastra melayu dapat dapat disamakan dengan umpasa dalam sastra simalungun.
Ferdinan De J Saragih, Penyair, Cerpenis, Pemerhati Budaya, Bahasa dan Lingkungan. Lahir di Desa Sigodang, Sumut, 04 Desember 1988
Rujukan Tarigan, Hendry Guntur. 1980. Perbandingan umpasa simalungun dengan pantun melayu.Jakarta: proyek penerbitan buku sastra Indonesia dan Daerah